skip to main |
skip to sidebar
Dihari ke dua ini lebih seru ketimbang hari pertama. Tapi hati lega, pikiran tenang dan saatnya kembali kerumah untuk menulis ini, menulis cerita yang kamu baca ini dan berbagi cerita keseharian, ini ujian kedua. Sudah datangnya paling telat, nyantai banget, eh ini malah jadi hari yang sangat bersejarah dalam dunia per-ujian-an selama masa sekolahku, pasalnya tempat aku ujian hari ini adalah di tempat dosen, memunggungi papan tulis dan berhadapan dengan temen-temen kelas, sempet terkejut juga sih pas denger pengawas bilang 'kamu duduk disitu aja', sambil menunjuk bangku dosen. Oh gini loh rasanya ujian di meja dosen. Walau ga ada belajar sama sekali, yang namanya ujian ya pasti di maksimalin kinerja otak biar bisa menjawab semua jawaban, dalam ujian ini hal yang paling ngebuat diri jadi malas itu ya cuma soal yang panjang, bacanya males, eh pas akhir mau ngejawab semuanya malah lupa apa soal di depan tadi, aku emang kriteria orang yang gampang lupa, apalagi kalau disuru buat move on pasti susah, ga ngelupain sih jatohnya malah kebayang di angan terus.
Waktu yang aku butuhkan untuk ujian kali ini hanyalah kurang lebih 30 menit, dari total keseluruhan waktu ujian, 30 menit yang lalu di habiskan bernyanyi di kamar mandi dan perjalanan. Semua suka cita pas perjalanan ke kampus passtiii kerekam di otak, dari halnya cowok yang boncengan sama cewek terus ceweknya ga pake helm sampai mobil yang ngotot ga mau ngalah sama pengendara lain, semua terekam dan dikemas menjadi satu, dalam memori.
Mau itu ujian, mau itu belajar biasa, aku selalu telat, ga tau kenapa yah telat itu udah mendarah daging dalam raga ini, tapi aku niat kok buat berubah jadi disiplin, tapi perlu waktu, sama halnya seperti aku proses dalam melupakan bayangmu. Sesekali mata memandang ke layar monitor sudut kanan bawah, jam telalu cepat berlalu, sedangkan soal yang baru aku jawab belum menyentuh kepala tiga, alias 30 soal. Optimis dalam ujian kali ini nilai bakal bagus, dosen senang, orang tua senang dan akupun senang ipk naik. Mondar mandir pak pengawas, maju mundur, kanan kiri, membuatku resah, ini orang kenapa yak ngawas itu gak nyantai dikit, kaya duduk kek terus liatin kek, setiap pribadi pengawas berbeda-beda, tapi untuk pengawaas kali ini adalah pengawas yang mungkin semalemnya habis itu, ga bisa diem. Pengawas kali ini dia mengetahui namaku, 'waaahhhh, bapak ini mengenalku', pikirku bangga. Ternyata pengawas ini menghafal namaku karena akulah mahasiswa paling terakhir dan tinggal satu-satunya yang belum hadir, pas lihat absen wahh iya aku terakhir.
15 menit berlalu waktuku menjalani ujian, tiba-tiba listrik mati, ruangan gelap, terdengar suara keluhan dari seluruh siswa, 'yahhhhhhhhhh'. Berhubung soal masih banyak yang belum dikerjakan, sebagai mahasiswa yang berjiwa dewasa, ada baiknya menyimpan emosi untuk sesaat. Lampu kembali hidup, melanjutkan ujian tapi dengan suasana INTERNET LEMOT!!!, yang harusnya bisa ngerjain 2 soal dalam waktu semenit eh ini malah 1 soal dalam semenit, semua waktu terbuang sia-sia.
'Waktu tambahan 5 menit', ucap salah satu pengawas.
Wah, ini adalah kesempatan untuk aku menghabiskan semua sisa soal yang belum terjawab, semua soal yang sedikit sulit tapi mudah dilewati, bersabar, tenang dan akhirnya kurang dari 10 detik waktu normal habisnya waktu ujian, aku menyelesaikannya dengan sempurna. Hati lega, pikiran tenang dan saatnya kembali kerumah untuk menulis ini, menulis cerita yang kamu baca ini dan berbagi cerita keseharian, ini ujian kedua.
0 comments:
Post a Comment