Pages

CERITA TENTANG SUSU BEAR BRAND


                Walaupun susu itu enak, walaupun susu itu kebutuhan pokok untuk kesehatan, kenapa kita harus nenen dari susu sapi?, kenapa enggak dari susu pacar, gebetan atau susu mantan. Masih bertanya-tanya dengan susu, nih aku kasih tau kenapa susu didada itu ada dua, sebenarnya kandungan dari dalam susu sebelah kanan dan kiri itu berbeda, sebelah kanan nasi dan sebelah kiri sayur-sayuran, makanya kebanyakan dari pria-pria itu nyusu disebelah kiri, HAYOOO NGAKU HAYOOOOOOOOOO.. Senang sebelah kiri kan, menurut penelitianku, kenapa kebanyakan pria memilih dada kiri itu karena genggamnya enak dan ngemutnya enak. Btw, tulisan kali ini rada fak banget yah, ah bodo amat deh.
                Ngomongin soal susu, kali ini seriussssss ngomongin susu sapi bukan susu tante atau anak sekolahan ataupun ayam kampus, ini tentang Hak Asasi Susu Beruang (HASB) yang bulan-bulanan bahkan tahun-tahunan menjadi korban pencemaran nama baik. Banyak dari temen-temenku dan orang-orang dilingkunganku bilang bahwa susu BEAR BRAND itu adalah susu asli beruang, coba bayangin aja deh, beruang itu buas, emang gampang jinakinnya?. Mungkin ada cara lain untuk mengambil susunya adalah dengan cara menidurinya~. Susu kaleng cap beruang yang cuma berisikan 140 ml dan itu wajib diminum sampai habis ketika kemasannya dibuka. Kenapa ?, karena susu itu rentan dengan yang namanya bakteri.
                Tadi baru aja nge-tweet tentang susu beruang, ehhhh… dapet tanggapan positif dari temenku si Artha a.k.a @ArthaWr . Dia bertanya kepadaku dengan muka polos rada unyu mirip banget Derby Romero, tau dia kan?, ituloh yang nyium keningnya Sherina pas dulu di film ‘Petualangan Sherina’. Si Artha ini adalah temenku yang paling kasihan banget kalau diliat-liat, uda pacaran LDR terus diputusin terus sekarang susah move on terus bingung gimana cara ngedeketin cewek. Itulah si Artha, kasihan banget yah dia, kasihan banget, dan si artha ini adalah sosok pria yang paling suka aku isengin, mulai dari foto berduaku bareng pacar tersayang, sampai ke soal ngiri-ngiriin dia. Artha,Artha semoga kelak dapetin cewek yang sehat yah, yang ga buta milih kamu sebagai pasangan hidupnya. Walaupun gitu, Artha ini adalah sosok pria yang tegar, penyayang dan tentunya SETIA, buat yang penasaran dengan yang namanya si Artha ini, silahkan follow dia di @ArthaWr .
                Balik lagi ke persoalan susu, dan balik lagi ke soal Artha, mereka ada pencetus ide didalam tulisan ini, karena Artha yang menginspirasikan aku untuk menulis hari ini, setelah nge-tweet soal susu beruang tadi,
 Artha bertanya kepadaku, ‘Kok Iklannya Naga?’
‘Wah iya juga yah, apa hubungannya   susu beruang, susu sapi dan seekor naga’, pikirku, ‘apa mereka bertiga mempunya hubungan yang terselubung’, pikirku lagi.
Jadi aku terpaksa deh menceritakan kepada kalian tentang cinta terselubung antara Beruang Putih, Sapi dan Naga yang aku simpan sejak lama.
Berikut ceritanyaaa dan simak.

Suatu hari, tempatnya 400SM hiduplah seekor sapi betina  yang cantik jelita, imut dan rupawan. Sapi ini hidup dilingkungan pedesaan bernama Sapikudisini, sapi ini hidup dengan keluarga yang penuh kesederhanaan dan sangat patuh kepada kedua orang tuanya, orang tua sapi ini bekerja sebagai sapi yang terperah, walaupun sang ayah sapi ini tidak rela kalau ibu sapi ikut bekerja dengan ayah sapi ini, karena untuk kebutuhan sandang, papan, papan, triplek, besi, ataupun yang lain, bapak sapi ini rela ibu sapi ini ikut bekerja untuk ditetein oleh beberapa manusia. Sebutan untuk manusia yang netein para sapi ini adalah ‘Penjahat Tete Sapi’, mereka meremas dan meninggalkan begitu saja para sapi ini tanpa uang disakunya, sungguh malang kehidupan sapi pada saat itu, mereka diperlakukan layaknya sapi murahan yang gampang dipakai tetenya, padahal harga diri sapi itu mahal, sekitar 10juta Yeli (mata uang pada saat itu) untuk ukuran sapi dewasa montok dan perawan.
Andai dulu ada Hak Asasi Sapi Yang Ter-Tetei (HASYTT), pasti mereka sudah hidup bahagia dengan kehidupan mereka yang sederhana itu tanpa harus menjadi sapi yang tertetei. Setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore (8jam kerja) bapak dan ibu sapi ini pergi meninggalkan si anak sapi untuk mencari nafkah dengan pekerjaan yang keji itu, anak sapi yang masih berumur 14 tahunan (setara dengan personil JKT48) tidak diikut sertakan dalam pekerjaan itu karena si anak sapi ini masih mengenakan mini set dan belum memiliki susu yang cukup. Didalam dunia sapi 400SM, syarat untuk seorang sapi ditetei adalah berumur  17tahun dan dengan ukuran tete yang minimal 34B. Keseharian sapi ini adalah makan tidur dan nongkrong didepan rumah bersama anak-anak sapi lainnya, penuh keceriaan. Sapi ini adalah sosok sapi yang periang, pemalu dan ga mudah dibodoh-bodohi. Sampai suatu ketika disaat rumah kosong, para tetangga sapi sedang tidur siang, datanglah seekor beruang putih rada tolol megang gelas gede yang berisikan susu sapi, dia tersenyum (lihat pada kemasan BEAR BRAND) bahagia melihat sapi kimcil yang sedang tidur tanpa mengenakan bra. Oh iya, kimcil itu artinya ABeGe nakal, ya gitulah pokoknya, aku tau kimcil juga pas dulu kuliah s1 manajemen di  Jogja, sekarang balik lagi ke kota Batam dengan mengulang dari semester satu jurusan ilmu komunikasi
Balik lagi ke permasalahan tentang tete dan beruang putih yang bego. Di intipnya si sapi kimcil tadi dengan muka mesum penuh gairah. Duk…’, kaki beruang ini tersandung kotak kerupuk yang terbuat dari kaleng. Wah, ternyata sapi doyan juga sama kerupuk dan ternyata kerupuk telah ada di 400SM. Sapi imut inipun terbangun dengan tete yang kecil banget. Kepergok dengan muka mesum megang gelas berisi susu, beruang inipun langsung terdiam dengan muka bego.
‘Hei sapi, kenalkan aku beruang putih, aku kesini karena tersesat’, kata beruang putih dengan muka pucet sambil berbohong.
Sapipun menjawab dengan muka longor baru bangun tidur, ‘kamu udah gede kok bego sih, kalau mau kesini itu gedor dulu, tau aja kalau mama papa ga dirumah, kamu mau ‘make’ aku yah dengan tingkah tololmu itu, emang aku bisa dibodoh-bodohin’. Jawab anak sapi itu dengan emosi.
Beruang inipun bicara dalam hatinya,’kok ini anak ngomong ngelantur yah’.
Setelah pertemuan mereka yang tidak diinginkan itu, datang seekor teman sapi kecil ini yang memergoki mereka (sapi dan beruang putih) sedang bersama.
                ‘Waaaaaa, ada beruang…………’, ungkap si teman sapi tersebut dengan berlarian menjauh dari kediaman sapi imut ini.
                Beruang bertanya kepada sapi tersebutmengenai temannya tadi, ‘kenapa temanmu tadi?’.
                ‘Ga tau juga kenapa’, jawab si sapi.

                Ternyata, kedatangan beruang putih ini bermaksud jahat kepada keluarga sapi dan kerajaannya, termasuk juga sapi yang buat ‘kurban’ sampai kesapi buat di ambil air susunya. Dalam perbincangan tersebut, ternyata beruang ini tidak datang sendiri, banyak beruang putih lain yang mengintip apa saja yang dilakukan beruang putih yang bersama sapi imut ini, ternyata selain mukanya yang bego, beruang putih megang gelas susu ini adalah seorang spy atau Indonesianya ‘mata-mata’. Tugas utamanya adalah memata-matai apa yang dilakukansetiap anak sapi yang ditinggal sapi tuanya bekerja ditempat penetean sapi, apa yang dilakukan mereka di jam-jam  12 siang, apa yang mereka makan sewaktu makan siang, dan apakah ada sapi lain didalam rumah setiap anak sapi yang ditinggal sapi tuanya bekerja. Oh iya, mau negasin lagi, sapi tua itu adalah papa mamanya si sapi, jadi kalau kita manusia, papa mama itu kita sebut dengan orang tua, masa iya kita mau disama-samain sama sapi, makanya dicerita ini aku tulis sapi tua (papa mama si sapi kimcil ini).
                Setelah perdebatan antara beruang putih dan sapi imut ini berlangsung sekitar 10 menit, beruang putih ini pamit untuk pulang. Tapi, sebelum pulang, beruang putih ini memberikan susu digelas yang dia pegang tadi, setelah beruang putih ini meninggalkan rumah si sapi, ternyata sapi imut ini dia seekor sapi yang bukan sembarang sapi, pemirsa. Sapi ini adalah sapi yang cerdas, ada ungkapan yang menyebutkan, ‘jangan terima barang apapun itu dari binatang lain yang tak dikenal’. Ungkapan itupun berlaku untuk para manusia dimanapun berada. Susu digelas tadipun dibuang si sapi imut itu ke tanah. Wah, ternyata susu itu adalah racun yang bercampur dengan bisa ular, bisa kalajengking dan bisa-bisanya aku aja ngarang bikin cerita ini. Tanah yang terkena tumpahan susu ini langsung berubah menjadi kering, ga kebayang kan kalau tadi sapi imut ini meminumnya, pasti dia akan kering kerontang tak akan punya tete dan body diapun langsung males buat dilihat.
                Tak berlangsung lama, tepat pukul 4 lewat 15 menit, sapi tuanya sapi imut ini balik kerumah dengan wajah lelah dan tete yang jadi tepos.
                ‘Wah, papa mama tidak OT (over time)?’, Tanya anak sapi kepada sapi tuanya.
                ‘Tidak nak, kamu sudah makan?, apa yang terjadi hari ini dirumah?, apa kamu baik-baik saja?,’, Tanya papa sapi dengan memeluk anak sapi.
               
Lantas, sapi kecil ini menceritakan apa yang terjadi hari ini kepada kedua sapi tuanya. Dan ternyataaaaaa… papa sapi terkejut dengan apa yang terjadi hari ini. Malam itu juga, papa sapi langsung ke pos ronda guna memberi tahu kepada warga karena telah ada beruang putih yang memasuki pedesaan mereka. Dengan wajah terkejut, pada satpam desa sapi itu langsung mengumumkan kejadian ini dan apa yang anak sapi itu ceritakan bukan hanya cerita bohong, teman sapi yang tadi memergoki adanya beruang putih yang masuk kepedesaan mereka, juga menceritakan tentang kebenaran itu.
                Besoknya, para sapi-sapi jantan mogok kerja, biarlah sapi betina mereka yang bekerja, sedangkan sapi jantan bekerja membangun 50 cata, melatih para sniper handal mereka, para kesatria pedang juga ikut berlatih, para pasukan tombak, dan tentunya tidak ketinggalan pemanah juga ikut ambil alih dalam rangka pengamanan desa dari serangan beruang putih ataupun untuk persiapan perang bersama beruang putih bila diinginkan.
                Desa yang biasanya sepi pada waktu siang hari, sekarang berubah menjadi ramai sekali, ada yang membuar workshop untuk membuat tank, ada yang membuat senjata laras panjang dan pendek, ada yang membuat anak panah, ada yang membuat pedang,  ada yang membuat tombak dan ada juga yang membuat bom. Desa ini berubah menjadi desa yang menyeramkan, mereka membangun tembok batu setinggi 10-15 meter, desa itu berubah total. Selama tiga hari pembuatan senjata, tembok dan barak, akhirnya di hari ke-empat mereka selesai melakukan semua ini.
                Ternyata, kelompok beruang putih ini sudah mengetahui tentang persiapan perang yang dilakukan para sapi tersebut. Kelompok beruang putih ini sudah memiliki persiapan perang jauh-jauh hari dari hari yang direncanakan. Tapi itulah bodohnya kelompok beruang putih idiot ini, mereka sudah menyiapkan strategi perang tapi untuk strategi memata-matai pihak lawan belum disiapkan dari planning awal. Bodohnya mereka, setiap spy yang datang untuk melihat perkembangan desa sapi menjadi sia-sia, satu persatu mata-mata beruang putih ini mati karena ditembak sniper dari kubu lawan.
                Rapat demi rapatpun mereka jalani, sekitar seminggu mereka memikirkan itu, akhirnya mereka menemukan cara jitu untuk memata-matai desa Sapikudisini menggunakan elang raksasa berdiameter 30mx20m , dulu di jaman batu 400SM elang raksasa bernama Eagle of Bongsor, nama yang cukup menyeramkan.
                Elang ini adalah satu dari beberapa spesies aneh di dalam dunia per-e-lang-an, keahlian elang ini adalah dalam persoalan mata-mata, pihak beruang putih telah bernegoisasi terhadap pihak elang untuk sepakat memata-matai desa Sapikudisini.
                Keesokan harinya, subuh tepat pukul 4 lewat 30 menit waktu setempat, disaat semua sapi terlelap tidur, hanya sebagian sapi saja yang piket, dari udara terdengar suara kibasan sayap Eagle of Bongsor itu, sontak beberapa sapi yang piket tadi membunyikan alarm dengan cara teriak gara-gara setiap pentil dari mereka diinjak, cara yang cukup kejam, soalnya kalau ga di injek pake cara apalagi?, masa iya netek, yang ada ngedesah keenakan.
                Semua terbangun..... semua sapi jantan terbangun, hanya sebagian ibu sapi saja yang terbangun karena harus menyiapkan sarapan untuk menyiapkan makan pagi dan makan siang untuk anak-anaknya dan begitu juga suami mereka, ketika nanti ibu sapi pergi ketempat penetean sapi tersebut. Mereka saling bertanya satu dengan lainnya.
                ‘Itu apa?’, tanya salah satu bapak sapi dalam bahasa sapi yang tidak kamu ketahui.
                ‘Itu elang raksasa, mungkin dia sedang memata-matai kita’, ungkap seekor sapi yang piket pada waktu itu.
                ‘Apah!!!!!, mereka memata-matai kita, hmmmm ini tidak bisa dibiarkan, pasukan bersiap-siap untuk berjaga-jaga’, ucap seekor sapi yang juga petinggi disitu.
                ‘Siap komandan!’, sorak para pasukan.
                Haripun cerah, ibu-ibu sapi kembali ketempat biadab itu, kembali untuk ditetein. Itu pekerjaan yang sangat keji, tapi apa boleh buat, sudah menjadi takdir.
                Tepat dijam 8 pagi, elang raksasa tersebut kembali datang, dari kejauhan 200KM, sniper dari kubu sapi sudah melihatnya, wah begitu hebat para sniper sapi ini, sapi bukan kaleng, apa itu?, artikan sendiri. Dari jarak 200KM, salah seekor sapi menembak sayap elang bongsor tersebut.
                ‘Dmmmmmmmm’, suara dari tembakan sniper ini.
                ‘Apa itu?’, tanya seorang petinggi sapi.
                ‘Aku baru saja menembak sayap elang yang mencoba memata-matai kita , komandan’, teriak salah seekor sapi tersebut dari tower untuk memberi tahu apa yang terjadi barusan.
                ‘Bagus, tetap pada posisi’, teriak petinggi sapi tadi untuk memberi komando.
                Kehabisan akal, komandan dari beruang putih memberi komando untuk membuat sebuah cata kecil berukuran 20mx10m yang nantinya dinaikan ke pundak elang bongsor tersebut, selama dua hari pengerjaan cata ini, ternyata pemirsa, pihak sapi sudah dalam perjalanan ke kerajaan beruang putih untuk menyerang. Posisi depan di isi para pendekar tombak, baris kedua kesatria pedang, baris ketiga diisi pemanah dan terakhir 10 buah cata dan beberapa bom untuk jaga-jaga.
                Sesampainya di tempat beruang putih, mereka (sapi) sampai dengan selamat karena mata-mata mereka (elang bongsor) sedang tidak ada ditempat. Sejauh 10KM serangan pertama dilontarkan oleh 10 buah cata untuk menghancurkan tembok batu yang setinggi 20m. Setelah tembakan membabi buta dari cata, akhirnya tembok batu itu hancur, saatnya para pemanah yang ambil alih setelah ini, mereka (pemanah) membidik sasaran ke para pengoperasi cata, dari berita yang beredar, mati sedikitnya 30 beruang putih dalam peperangan ini. Kubu sapi memenangkan serangan ini, mereka (sapi) bersembunyi selama satu hari guna menunggu 10 tank, 20 pemanah dan 10 kesatria pedang yang sedang dalam perjalanan guna menambah kekuatan kerajaan sapi. Sesampainya kloter pasukan kedua ditempat persembunyian kloter pertama, para petinggi sapi ini saling mengeluarkan ide satu demi satu, strategi dan penipuan yang akan dilakukan. Kloter pertama bersiap dengan semangat yang membara dari dalam dada.
                ‘Kalian kloter pertama bersiapkan untuk menghancurkan barak dan tempat penyimpanan makanan, kloter kedua bersiap menghancurkan tempat telekomunikasi, supaya mereka tidak bisa menyampaikan pesan serangan ini ke seluruh dunia, jangan sampai Persatuan Kerajaan Kerajaan (PKK) mengetahui tentang peperangan ini’, ucap salah satu petinggi sapi untuk memberi komando.
                ‘Siap komandan!!!!!!!!!!’, ucap para pasukan dengan suara yang lantang.
                Serangan pertama, ‘Duarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr’, cata dan tank menghancurkan tempat penyimpanan padi dan juga barak.
                ‘Duarrrrrrrrrrrrrrrrrr’, tank kembali menghancurkan tempat telekomunikasi.
                ‘Duaaaaaarrrrrrrrrrrrr’, cata menghancurkan tempat penyimpanan senjata.
                ‘Duaaaaarrrrrrr’, kerjaan sapi mendapat perlawanan, 5 cata dari kubu sapi hancur karena serangan dari cata lawan.
                Tank-tank sapipun bergerak berputar untuk menghancurkan cata kubu beruang putih.
                Sementara itu, kesatria pedang dan pendekar tombak berjalan perlahan memasuki ke kerajaan beruang putih, dari sekitar 40 pendekar tombak dan 35 kesatria pedang, mereka membunuh setidaknya 70 beruang putih, untuk pihak sapi dikabarkan tidak ada korban jiwa untuk peperangan kali ini. Tank dan sisa cata yang masih sehat itu kembali memasuki daerah lawan.
                Selama satu jam peperangan itu, dikabarkan kembali pihak sapi memenangkan peperangan, semua rata, semua hancur dibuat para kesatria dan pendekar  sapi. Setelah menguasai daerah lawan, sebagian para sapi pengoperasi cata tersebut adalah kuli (pekerjaan sampingan mereka ketika enggak ditetei). Kerajaan sapi memperbesar kerajaan mereka dengan menambah sebuah outlet untuk kehidupan mereka yang jauh lebih indah untuk masa depan.
                Terdengar kabar bahwa kerajaan sapi baru saja memenangkan perang dengan kerajaan beruang putih. NAGA, sebutan untuk monster ular yang bisa mengeluarkan api dari mulutnya. Sungguh ajaib naga ini, makannya mesti bensin dan organ tubuhnya berisikan mesin-mesin industri, Naga ini adalah bos dari segala bos penguasa alam dan salah seekor Ketua Umum Persatuan Kerajaan Kerajaan.
                Naga ini mendengar kabar dan langsung berkunjung ke kerajaan sapi yang dipusat. Memberi selamat dan mengucapkan rasa bangga kepada kerajaan sapi karena telah membumi hanguskan  kerajaan beruang putih yang tolol itu.
                Dalam kurun waktu tiga hari setelah kemenangan itu, pemilik penetean susu tempat para sapi ditetei  itu mendengar berita yang sama, setelah linglung kenapa kok hanya para sapi betina yang bekerja, akhirnya bos mereka ini datang kekerajaan sapi untuk memberi selamat dan berjanji untuk memperlakukan sapi dengan sewajarnya. Bos tempat penetean sapi ini juga berjanji untuk membuat sebuah produk susu sapi untuk dijual ke kerajaan lain, untuk mengenang ketidak adanya kerajaan  beruang putih, makanya cap di BEAR BRAND ini memakai logo beruang putih.
                Akhirnya setelah pristiwa ini, kerajaan sapi hidup sejahtera dan bahagia. Naga yang tadinya marah dengan peperangan yang tidak dia ketahui akhirnya redam juga, karena Naga ini berfikir, untuk apa memikirkan kerjaan beruang putih yang bego dan ga berguna itu.

                Sekian cerita AWAL MULA SUSU BERUANG ini, rada ngaco dan saya mohon maaf kalau typo, jari juga jari jadi kalau ada ke-khilaf-an dalam penulisan diatas, saya minta maaf. Enjoy :D
               
                

1 comments:

Unknown said...

Ngaco bet ini mah... fun.