Pages

HOMOSPILISMAKANPENIS


Sama seperti kemarin, semua terlihat biasa, dan aku akan bilang ‘oke fine, kebodohan hari ini akan sama dengan kemarin. Hanya melihat handphone, buku bacaan, dan sedikit kuping dibuka lebar biar ga panas denger orang ngomong.
Berhubung aku orangnya baik hati dan ramah tamah, jadi setiap orang yang sedang berinteraksi bersama aku akan aku berikan keramahan itu, mau dia seorang bos ataupun bawahan. Ya gitulah, namanya juga manusia. Kadang sifatnya aneh-aneh. Yang baik, baik banget. Yang kesetanan ya kesetanan banget. Apalagi sama temen kerja, mau ga mau harus mau deh berteman dengan orang yang kesetanan begitu. Dari yang ga pernah diajarin sopan santun dilingkungannya, sampai yang sibuk nyeritain orangpun ada.


Pagi ini, disaat semua masih baik-baik saja dan imajinasiku masih bercerita dikepala. Suasana masih seperti kemarin, dua mas-mas ganteng seniorku yang aku hormati masih bercerita panjang lebar diudara (on air, atau dalam Bahasa Indonesia berarti ‘Siaran’). Mereka sibuk bercerita dan salut  buat mereka karena ngoceh tanpa batas. Apa yang mereka bahas itu pasti membuat diri mereka seakan tertawa,
 Contoh, ‘oke bung joni, kita break sebentar yah sambil mendengar lagu dari..... (siapaalah gitu)’, terus mereka ketawa, ‘HAHAHAHA’, Kemudian hening.
Ngomong-ngomong soal orang-orang di dalam perusahaan, pastinya ada yang nyebelin dan ada juga yang menyenangkan. Tergantung dari kitanya juga sih mau geng-gengan sama yang mana, yang berhati malaikatkah atau yang berhati iblis. Ada seseorang bernama PUTI, manusia brutal berkepala kelinci, berbadan kuda dan bersisik, namanya yang sedikit aneh dan ya memang aneh sampai kebawa ke sifat aslinya. Dia seorang yang brutal, seleke dan ga peduli dengan lingkungan yang akan berpendapat buruk tentangnya. Si PUTI atau lebih baik disebut ZOMBIE PERUSAHAAN adalah seorang wanita berumur sekitar 22 tahun. Sampai saat ini, yang masih aku tanda tanyakan adalah dia itu berasal dari negara mana dan termasuk spesies jenis apa. Aku rasa, dia adalah spesies baru dimuka Bumi. Gimanapun penemu adalah yang berhak memberi nama temuannya, secara tidak langsung aku adalah seorang mahasiswa dan sekaligus seorang penemu yang menemukan manusia langka ditahun 2013, temuan aku ini aku beri nama HOMOSPILISMAKANPENIS. Nama yang bagus, tidak terlalu buruk dan mudah diingat.
Balik lagi kepermasalahan, si Puti ini ternyata seorang yang ingin tau banget soal kehidupan orang. Mulai dari kasus yang diderita target itu, sampai masalah perusahaanpun dia ingin tau sampai sejauh mana parahnya. Makanya diawal aku bilang ‘ini spesies langka’. Langka dalam hal ingin tau kehidupan orang, tingkah laku yang ga sopan, brutal, dan ga bisa diam.
Sebelumnya, seniorku juga pernah bilang tentang keberadaan zombie yang ada diperusahaan tempat aku bekerja. Ternyata dia memang zombie yang dibiarkan bebas tanpa borgol, dan dia juga berbisa. Hati-hati kalau kamu kenal dengannya, bisa bisa kamu kena bisa dan bisanya ga ada obat bisa yang bisa nyembuhin orang yang kena bisa itu, bisa-bisa kamu terjangkit penyakit yang sama dan menjadi HOMOSPILISMAKANPENIS. Ih, ga kebayang kan kalau kamu mendadak berubah jadi zombi, jalan sempoyongan, Cuma bisa ngomong aaaaaaaaaaaaa dan ditembak dikepala kemudian tak akan bangkit lagi.


Aku dan dia bersama dalam ruangan siaran, kami berjabat tangan untuk berkenalan.  Dia mengajakku berbicara, mulutnya berbuih, taringnya berakar. Sepertinya setelah 1x24jam aku akan berubah menjadi HOMOSPILISMAKANPENIS yang diakibatkan dari sentuhan tangan dengan penderitannya.
‘ Oh tidakkkkkkkkk... AKU TIDAK MAUUUUUU...’, teriakku dari bawah shower yang telah dihidupkan dan menangis dengan penuh penyesalan akibat menyentuh tangannya,
Tidak hanya itu, aku dan teman-teman ternyata tidak meyukainya. Sungguh malang nasib Puti, dibenci banyak orang. Puti yang sabar yah.
Di sela kesibukanku memainkan handphone keakungan, dan dia sibuk ngoceh ngobrol dengan aku,  aku sebagai pendengar yang baik ya harus mendengarnya dengan rasa haru, penghayatan dan penyesalan. Apapun yang dia ceritakan bagi aku tidaklah penting, mengurusi hidup orang dan tidak sadar akan buruknya dia.
‘Maafkan Anggi Ya Allah SWT karenaku telah memasukkan kupingku dengan cerita-cerita tentang seseorang yang tidak tau itu nyata atau tidak’, doaku didalam penderitaan depan Puti.
Seorang ibu-ibu berkata, ‘bahwa disini ada seorang penyiar yang menderita penyakit jiwa’.
Aku sudah menduga bahwa Puti pasti sudah mengetahui tentang gosip ini, setelah jeda siaran. Si zombie brutal ini langsung bercerita tentang penyiar yang menderita penyakit jiwa. Aku harus percaya dengan siapa ?, apakah dengan ibu-ibu tadi atau Puti?, apa mereka berdua memang menderita penyakit jiwa?. Aku dilema teman-teman.
Bahas-bahas tentang Puti, ada rekan kerja aku bernama Lusi (asal usulnya juga belum jelas) dan Septi (ibu satu anak). Mereka sama sekali tidak suka dengan tingkah laku si manusia langka itu. Mereka sama-sama tidak suka, pokoknya ga sukalah. Tapi, aku bukan manusia bodoh yang mudah terpengaruhi sama hasutan mereka. Ternyata Lusi tidak percaya dengan omongan Septi, kenapa? , aku sudah membaca bahasa tubuh Lusi ketika Septi berbicara yang seolah tidak percaya. Ternyata semua dugaan aku ini benar adanya, setelah Septi tidak ditempat tadi kita berbagi cerita,
Lusi nanya kepadaku, ‘bener ya si Puti ngomong gitu?’,
‘Iya’, jawabku.


Setelah rumpian kami bubar, barulah aku bersiap untuk siaran bersama Septi. Tanpa pikir panjang tentang masalah ini. Aku siapkan materi dan kami siaran.
‘Selamat sore para pendengar dimanapun anda berada // senang sekali aku Anggi Prasetyo bisa menemani anda semua di acara Sore Ceria // Sebelum kita masuk kedalam acara sore kali ini // ada lagu dari Endank Soekamti dengan Semoga Kau Dineraka’, ucapku didepan mic.


0 comments: