Pages

Persiapan ulang tahun Hannan



      Malam ini adalah malam perayaan ulang tahun ke 2 si Hannan, adik aku yang kecil. Ulang tahun yang sederhana d dalam rumah yang hangat akan kasih sayang, tawa bahagia dan tangis bersama. Di ulang tahun Hannan kali ini, sang papa tidak berada dirumah, beliau sedang berada disuatu tempat yang tidak memungkinkan untuk hari ini, hari bahagai Hannan untuk bergabung bersama kami, keluarga.

      Mama lagi pergi untuk mengambil kue yang di pesan kemarin, adikku si Indah sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya dimana. Ulang tahun Hannan kali ini cukuplah sederhana, potong kue dan mungkin nanti kami akan jalan-jalan supaya dia senang.

      Ulang tahun itu sebenernya momen berharga sekaligus bersedih, pasalnya di ulang tahun ini bahagia dan kesedihan mewarnai, kebahagiaan contohnya dari kebersamaan bersama keluarga, sedangkan kesedihannya adalah umur kita semakin tinggi, semakin tua.

       Sekian dulu cerita sore yang crispy ini, aku mau mandi dulu dan ntar malem mau liatin Hannan potong kue.
Deee.....

Ih ga banget



          Laper subuh-subuh begini ya mau ga mau masak mie, walaupun perut ini tidak terlalu bisa mengkonsumsi itu, yahh mau gimana lagi, cacing diperut sudah demo. Alhasil, mie yang tidak bergizi ini masuk dan dicerna didalam perut.


          Dirumah cuma berdua sama adikku si Indah yang sekarang tinggal menunggu hasil kelulusan SMA. Mama, adik yang kecil dan pembantu lagi nginep di apartemen, aku dan adikku si Indah memutuskan untuk tidur dirumah, sebenernya sama aja tidur dimanapun yang penting enak ya nyaman-nyaman aja, lagipula di apartemenpun ga bisa online, palingan juga sampai disana langsung tepar. Tadinya sih dirumah listrik lagi ada pemadaman bergilir makanya daripada si Hanan (adikku yang kecil) rewel kepanasan dan ga bisa tidur, jadi mama mutusin untuk ke apartemen.


         Sepertinya kebiasaan begadang ini akan berangsur sangat lama, pasalnya keenakan online jadi lupa waktu. Oh iya, ini mau cerita sedikit. Tadi, pas ketempatnya si Berry, temenku yang ada tumpilnya dan gak laku-laku, ada banci yang wahhhhhhh kemayu buanget, enak yah jadi banci bisa peluk cewek-cewek pake nyosor aja. Beda halnya kalo pelukan sama cowok normal, bawaanya jaga image terus didepan umum. Dihadapanku, banci ini memperkenalkan dirinya, satu-persatu dari kami disalaminya, giliranku.......... aku berfikir sejenak, apakah setelah aku mmenyentuh tangannya aku akan rabies?, atau aku akan berubah menjadi zombie?, atau aku akan kena penyakit HOMOSPILISMAKANPENIS?, atau dalam 1 x 24 jam aku akan berubah menjadi spesies yang sama seperti dia?... ihhh gak banget............
Kenapa sihh makin banyak aja pria-pria yang serong, apa kurang ya stok wanita dibumi?. Kalau ngomongin spesies yang kaya gini ga akan ada habisnya..

Ujian hari ketiga



         Ga ada yang spesial ujian dihari ketiga ini, semua kacau, genset kampus sepertinya rusak, jadi untuk seluruh mahasiswa ujian jam kedua dipulangkan.


Ini foto kampus dengan kondisi gelap gulita :



Gambar 1.0


Salah format

          Cara bicara setiap orang itu berbeda-beda, temasuk dengan cara mereka menulis, pagi ini, eh siang ini pas buka facebook malah dapet chat dari temen lama yang ngirim pesannya pake tulisan kapital, kaya mau ngajakin berantem, kesel sih tapi mau gimana lagi, itu katanya udah ketentuan perusahaan dia tempatanya bekerja, dih bodoh banget yah perusahaan membuat peraturan 'Pengirim pesan harus menggunakan huruf kapital'. Aku rasa ini bosnya ga pernah sekolah apa yah, aku sebagai mahasiswa komunikasi ya pastinya menganggap ini adalah suatu keganjelan, didalam ilmu komunikasi ga dianjurkan ngirim pesan dengan format kapital, itu sama aja seperti kita marah-marah dengan orang tersebut.


Ini dia pesannya:




          Buat kamu yang dirumah atau dimana saja yang sedang membaca ini, hidup boleh selengekan, tapi cara berkomunikasi dengan orang harus diperhatikan.

Sebelum istirahat



Sebenarnya enggak tidur malam (begadang) itu ga baik buat kesehatan, tapi mau gimana lagi, susah tidur adalah kendalanya, perut keroncongan, buka kulkas cuma ada sayuran dan telur beserta air putih. Mau masak juga ga tau harus masak apa. 


Mata setengah sipit layaknya cina berkulit negro, item-item menggoda gimana gitu, memijet keyboard dan mngelus mouse adalah kebiasaan, berbagi cerita walaupun sedikit males untuk dibaca.


Sepertinya laper ini gak bisa terbalaskan, alhasil aku kembali ke kasur dan berdoa untuk mimpi indah dan dibangunkan nanti pagi seperti biasa, jangan lupa bersyukur untuk nafas hari ini.



Berdoa dimulai.
Selamat malam.

Ujian hari ketiga



            Sama aja seperti kemarin, ujian tanpa belajar sama sekali, tapi ini adalah hari yang hoki banget semasa ujian, pasalnya ada beberapa pertanyaan yang menggunakan angka aku jawab asal dan wah Alhamdulillah bener, ini hoki. Orang pintar itu kalah dengan orang beruntung. Hari ini tidak telat separah kemarin, telat dikit cuma 10 menit gitu, tapi wahhhhh yang ngawas dosen muda cakep, kecil bersih. Kenapa dia selalu mengawas di sebelahku, ini masih menjadi tanda tanya sampai jam ujian berakhir.

             Posisi ujian kali ini berderet tapi hanya ada 3 bangku dan 3 meja. Untuk seorang pria pribumi, rasanya sedikit ganjel kalau duduk di tengah-tengah pria berkulit putih, bermata tipis dan berbahasa lain. Disaat ujian berlangsung, pria sebelah kiriku rada ribut, kaya komat kamit gitu, yang kanan sih anteng-anteng aja. Risih sih iya sama yang sebelah kiri ini, ganggu sih, mau marah juga ga ada gunannya. Disaat 25 menit berlalu, hanya 20 soal yang aku kerjakan, 
             Tiba-tiba mahasiswa yang tadi aku bilang komat kamit itu memanggil
             ibu pengawas dan bilang,'Ibu, ini soalnya salah'.
             Kemudian pengawas ini menjawab, 'Ya sudah, di tulis di sini saja', sambil menyodorkan 
             sebuah kertas dan sebuah pena untuk mencatat soal salah tersebut.

             Dalam dunia pendidikan, soal salah itu bisa saja terjadi karena kekhilafan atau emang dosennya aja yang salah atau mahasiswanya yang kepinteran. Bukan cuma sebelah kiri, yang kanan juga ngomong gitu, 'Ibu soalnya salah'. Kedua pria ini sama-sama ribut, bikin pecah kepala ini, kenapa aku harus duduk di area kerajaan cina begini, bersama kedua pria aneh dari planet yang ntah dimana berada, alhasil emosi disimpan sampai jam ujian kelar.

             Kalau yang namanya ujian ya pasti ada yang keluar duluan, ntah itu karena dia mumet atau dia bego ataupun dia emang pinter. Semua tergantung orangnya juga sih gimana. Tapi ada juga orang yang selesai ujian terakhir dengan putus asa, takut di bilang bodoh karena dia keluar terakhir, sebenarnya itu teori yang salah, mereka terakhir keluar karena emang teliti. Ada juga sih orang yang keluar terakhir karena pasrah, ga tau mau jawab apa jadi asal-asalan dan keluar dengan muka berantakan, pas ditanya 'Gimana ujianmu?', jawabannya ya hanya tersenyum.

Bukan itu namanya



                 Setelah putus dari pacar, kita membutuhkan waktu yang cukup lumayan lama untuk move on, waktu untuk menghilangkan rasa sayang itu tergantung kadar sayang yang ada di dalam diri kita, kalau emang udah gak suka ya pasti lebih gampang ngelupainnya, intinya sih buat gampang move on itu ada di diri kamu sendiri, gimana kamu menyikapinya dan gimana kamu di kecewain dulu.

                 Ngomong-ngomong soal move on ini sendiri emang gak ada habisnya, apalagi setiap hari pasti ada aja orang yang jadian dan ada aja yang putus. Yah, namanya percintaan, sama aja kaya kita hidup, ada pertemuan dan pasti ada perpisahan, ga ada yang abadi, kecuali keluarga dan sahabat. 

                 Dalam cinta, dalam rumus percintaan, posisi orang yang diputusin itu kadar gampang move on bisa mencapai 80%, pasalnya kepikiran, kangen dan penyesalan yang amat berarti itu adanya di pihak yang memutuskan hubungan tersebut. Ini hidup men, jangan karena putus kamu jadi putus asa, males ngapa-ngapain. Dunia ini luas dan banyak yang seperti mereka, yang lebih brengsek dari dia juga ada. Hidup ini harus terus berjalan, masih ada sahabat, teman kantor atau keluarga, kamu bisa bahagia bersama mereka, bahkan lebih bahagia ketimbang bareng pacar. Apasih yang kamu cari dari  pacaran ?, sex? atau orang yang bisa selalu ada pas kamu sedih atau bahagia?. Coba ingat kenanganmu bersama teman-teman, kebodohanmu dan semua canda tawa mereka. Teman itu lebih bisa ngelakuin apa aja yang ga ada di pacar.

                Gagal move on?, bukan itu namanya, lebih tepat 'kepikiran yang tak henti', Move on itu gampang sih sebenernya, cuma pribadi dari kamu aja yang buat itu jadi susah. Ga ada tuh yang namanya susah move on, ga ada sebenernya, adapun kamu yang masih ngarep dia, makanya jangan berharap lebih sama mantan, nyantai aja sih intinya, kalau masih sama-sama mau ya pasti bakal bareng lagi, jangan terlalu di kejar, gede kepala di dia nanti dan lebih nyepelein kamu.